KALIMATIN SAWA’ SEBAGAI TITIK TEMU AGAMA-AGAMA
DOI:
https://doi.org/10.53491/porosonim.v6i1.1682Keywords:
Kalimatin Sawa’, Titik Temu, Agama AgamaAbstract
Artikel ini mengkaji konsep Kalimatin Sawa' sebagai titik temu dialog antaragama, dengan fokus pada kesamaan prinsip antar agama yang ada di Indonesia. Islam dan Kristen utamanya. Kalimatin Sawa' merupakan ungkapan yang ditemukan dalam Al-Qur'an QS. Ali Imran: 64, yang mengajak berbicara tentang kesamaan prinsip dalam agama-agama berbeda. Dalam konteks Indonesia, Pancasila merupakan diantara ekspresi Kalimatin Sawa’. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana konsep Kalimatin Sawa' dapat digunakan menjembatani perbedaan dan memperkuat hubungan antar pemeluk agama berbeda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi teks (textual analysis) terhadap penafsiran Al-Qur'an serta literatur dari sumber agama lain dan sumber terkait. Data yang digunakan terdiri dari teks kitab suci dan literatur agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kalimatin Sawa' menawarkan sebuah fondasi dialog antaragama yang tidak hanya memperhatikan perbedaan, tetapi juga mengutamakan kesamaan dalam ajaran moral dan etika. Dengan demikian, Kalimatin Sawa' berfungsi sebagai dasar pembentukan hubungan harmonis saling menghormati antarumat beragama. Kesimpulannya, Kalimatin Sawa' memiliki potensi besar sebagai titik temu memperkuat toleransi dan kerjasama antaragama, serta mendukung perdamaian global dalam konteks multikulturalisme.
Downloads
References
A’la, A., & Qamaruddin, S. F. (2002). Melampaui dialog agama. In (No Title).
Abu Fida Ismail bin Amr Ibnu Katsir. (1999). Tafsir Ibnu Katsir, Juz II (p. 488). https://ia802902.us.archive.org/24/items/43005PDF/tqa2.pdf
Ali, A. M. (1971). Ilmu perbandingan agama. Jajasan Nida.
Amril Maryolo. AR, A. R. (2024). Pancasila, konstitusi, dan moderasi beragama: trisula sakti kerukunan ummat. 2(2), 96–107.
Armayanto, H. (2022). Jurnal Kajian Al-Quran dan Tafsir Konsep Kalimat Sawa ’ dalam Hubungan Antaragama : Analisis Komparatif Pandangan Hamka dan Nurcholish Madjid Al-Misykah : Jurnal Kajian Al-Quran dan Tafsir Vol 3 No 2 ( 2022 ). 3(2), 199–223.
Astuti, H. J. P. (2018). Islam Nusantara: Sebuah Argumentasi Beragama Dalam Bingkai Kultural. INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication), 2(1), 27. https://doi.org/10.18326/inject.v2i1.27-52
Azra, A. (1999). Konteks berteologi di Indonesia: pengalaman Islam. Paramadina.
Christ, O., Parhusip, B., Manik, I. J., & Doa, A. T. (2021). Perjumpaan dan Relasi Damai Islam-Kristen. Perspektif, 29–42.
Ebenhaizer Nuban Timo. (2017). Meng-hari-ini-kan Injil di Bumi Pancasila Bergereja dengan Cita Rasa Indonesia . ( Jakarta : BPK Gunung Mulia , 2017 ),.
Fathony, B. V., & Sleman, K. (2023). Memaknai Kalimatun Sawa ’ dalam Mencari Titik Temu. 1(2), 12–25.
Hakim, M. L. H., & Alif Utama, M. M. (2022). Ahlul Kitab Dalam Perspektif Islam. JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(2), 110–126. https://doi.org/10.36769/jiqta.v1i2.287
Hans Kung. (1998). Sebuah Model Dialog Kristen Islam. Paramadina. https://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/islam/Paramadina/Jurnal/Kung3.html
Hans Kung, & Syafaatun Almirzanah, Ph. D, D. Min Gerardette Philips, M. . (2008). J A L A N DIALOG Hans Küngdan Perspektif Muslim.
Hassan Hanafi. (1977). Religious dialogue & revolution: essays on Judaism, Christianity, & Islam. (No Title).
Itoo, M. Z. (2024). THE QURANIC NARRATIVE OF INTERFAITH DIALOGUE : A STUDY OF. 226–233. https://doi.org/10.5281/zenodo.13989687
Jalaluddin as-suyuthi. (n.d.). Al-Itqan fi Ulum Al-Qurán Juz 1.
Juwariyah, S. (2019). Religion Pluralism: Meeting Point Looking For Religions. Jurnal Daulat Hukum, 2(3), 429–436.
Kimel, A. (n.d.). An Eastern Orthodox Case For Universalism. Eclectic Orthodoxy. Retrieved November 23, 2024, from https://afkimel.wordpress.com/2013/12/31/john-behr-on-the-trinity
Küng, H. (1998). A global ethic for global politics and economics. Oxford University Press, USA.
Latif, Y. (2011). Negara paripurna: historisitas, rasionalitas, dan aktualitas Pancasila. Gramedia Pustaka Utama.
Majid, N., & Effendi, E. A. (1999). Dekonstruksi Islam: Mazhab Ciputat. (No Title).
Miradj, M. Y. (2021). Membangun Harmanisasi Umat Beragama (Studi Di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat). AL-TADABBUR: Jurnal Kajian Sosial, Peradaban Dan Agama., 7(1), 90–110. http://journal.iain-ternate.ac.id/index.php/altadabbur/article/view/564
Nasir, M. F. I. (2021). Al-I’jaz al-Bayani fii Maáni Kalimatin Sawa.
Nasr, S. H. (2005). The need for a sacred science. Routledge.
Nuraeni, N. (2020). Mencari Kalimatun Sawa Dalam Pluralisme Agama (Kajian Dalam Perspektif Islam). Living Islam: Journal of Islamic Discourses, 3(2). https://doi.org/10.14421/lijid.v3i2.2459
Panikkar, R. (1994). Dialog Intra Religius, terj. Kelompok Studi Filsafat Driyakarya Yogyakarta: Kanisius.
Prihantoro, Y. (2023). Towards “ Kalimatun Sawa ” : A dialogue between Islam and Christianity on the universal good. 4(1), 37–47.
Raihana. (2020). Eksistensi Pluralitas Dalam Piagam Madinah. Equitable, 5(1), 1–11. https://ejurnal.umri.ac.id/index.php/JEQ/article/view/2518
Razi, F. (1981). Tafsir Al-Fakhri Ar-Razi (Vol. 8).
Razi, M. F. (1981). Mafatih al-Ghaib Vol 7. In 7 (pp. 101–103).
Schuon, F. (1984). The transcendent unity of religions. Quest Books.
Shaleh, A. I., & Wisnaeni, F. (2019). Hubungan Agama Dan Negara Menurut Pancasila Dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 [Relationship between Religion and State according to Pancasila and the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia]. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 1(2), 237–249.
Shihab, M. Q. (1998). Atas nama agama: wacana agama dalam dialog" bebas" konflik. Pustaka Hidayah.
Siregar, N. M. N. F. M. (2014). Etika Sosial dan Dialog Antar Agama. In Etika Sosial dalam Interaksi Lintas Agama (p. 158).
Soedarso. (2006). Pengembangan Sistem Filsafat Pancasila. Jurnal Filsafat, 39(April), 42–56. https://journal.ugm.ac.id/wisdom/article/download/23215/15306
Sulbi, S., & Siregar, S. H. (2021). Pancasila Sebagai Titik Temu Agama-Agama Dan Kemanusiaan: Diskursus Nurcholish Madjid Dan Yudi Latif. Al-Adyan: Journal of Religious Studies, 2(1), 52–66. https://doi.org/10.15548/al-adyan.v2i1.1999
Tarpin. (2011). Misi Kristen di Indonesia : Bahaya dan Pengaruhnya Terhadap Umat Islam. XVII(1).
Titaley, J. A. (2013). Religiositas di alinea tiga: pluralisme, nasionalisme, dan transformasi agama-agama. Satya Wcana University Press.
Uling, M. (2020). Reafirmasi Monoteisme Trinitarian Terhadap Konsep Henoteisme Dikalangan Orang Kristen. Missio Ecclesiae, 9(1), 20–39. https://doi.org/10.52157/me.v9i1.109
Warren Matthews. (2007). World Religions.
Yakin, A. U. (2019). Islam Moderat dan isu-isu kontemporer. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=tuylDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA23&dq=partisipasi+politik+masyarakat+bima+dalam+pemilihan+umum+analisis+%22faktor+faktor%22+penentu&ots=jKxurO3ydH&sig=rUMtskE4uAtOxF1WCR34sHne7XQ
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ainun Nadzifah, Zuhrupatul Jannah, Maulidi, Fasjud Syukroni, Muhammad Ulinnuha

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
POROS ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan memberikan akses terbuka terhadap siapapun agar informasi dan temuan pada artikel tersebut bermanfaat bagi semua orang. Semua konten artikel dalam jurnal ini dapat diakses dan diunduh secara gratis, tanpa dipungut biaya, sesuai dengan lisensi creative commons yang digunakan.