PENGARUH PELATIHAN BERSYUKUR UNTUK MENINGKATKAN QUALITY OF LIFE REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

Authors

  • Mutahharah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Novia Fetri Aliza Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.53491/porosonim.v5i1.1330

Keywords:

Pelatihan Bersyukur, Quality of Life Remaja, Intervensi Psikologis

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas pelatihan bersyukur dalam meningkatkan kualitas hidup (quality of life) pada remaja. Quality of life yang rendah pada remaja sering kali disebabkan oleh tantangan psikologis, fisik, sosial, dan lingkungan yang mereka hadapi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain One-Group Pretest-Posttest. Subjek adalah lima siswa SMA Muhammadiyah 1 Bantul yang dipilih berdasarkan kriteria quality of life rendah hingga sedang. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kualitas hidup siswa setelah pelatihan bersyukur. Temuan ini mengindikasikan bahwa pelatihan bersyukur dapat menjadi intervensi efektif untuk meningkatkan kesejahteraan fisik, psikologis, sosial, dan hubungan lingkungan pada remaja.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Wagiran, D. I. L., Kaunang, W. P. J., & Wowor, V. N. S. (2014). Kualitas hidup remaja SMA Negeri 6 Manado yang mengalami maloklusi. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik, 2(2), Mei.

Databoks Katadata. (2023). Ada 19 ribu kasus kekerasan di Indonesia, korbannya mayoritas remaja. Diakses dari https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/2d9ed3f290c8209/ada-19-ribu-kasus-kekerasan-di-indonesia-korbannya-mayoritas-remaja

Databoks Katadata. (2022). Tawuran Pelajar Paling Banyak Terjadi di Jawa Barat. Diakses dari https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/535f216d814527e/tawuran-pelajar-paling-banyak-terjadi-di-jawa-barat

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Profil kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Diakses dari https://kemkes.go.id/id/profil-kesehatan-indonesia-2017

Karimi, M., & Brazier, J. (2016). Health, health-related quality of life, and quality of life: What is the difference? PharmacoEconomics, 34(7), 645–649. https://doi.org/10.1007/s40273-016-0389-9

Aliza, N. F. (2015). Pengaruh terapi psikospiritual untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis remaja. Jurnal Fakultas Psikologi, 3(2).

Rachmawati, S. (2013). Kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS yang mengikuti terapi antiretroviral. Jurnal Sains dan Praktik Psikologi, 1(1), 48–62.

Skevington, S. M., & Epton, T. (2018). Measuring and improving the quality of life of people across the globe: Implications for psychologists. International Review of Psychiatry, 30(6), 1–9. https://doi.org/10.1080/09540261.2018.1529513

Wirawan, W. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku berisiko penyakit HIV/AIDS pada remaja di SMA-N 6 Kecamatan Padang Selatan Kota Padang tahun 2016 (Skripsi, Universitas Andalas). Universitas Andalas.

World Health Organization. (2012). WHOQOL: Measuring quality of life. Diakses dari https://www.who.int/tools/whoqol

Downloads

Published

2024-06-30

How to Cite

Mutahharah, & Novia Fetri Aliza. (2024). PENGARUH PELATIHAN BERSYUKUR UNTUK MENINGKATKAN QUALITY OF LIFE REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. POROS ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan, 5(1), 53-63. https://doi.org/10.53491/porosonim.v5i1.1330