Paradigma Feminisme Liberal dalam Memahami Perubahan Batas Minimal Usia Perkawinan Perempuan di Indonesia

The Paradigm of Liberal Feminism in Understanding Changes in The Minimum Age of Marriage for Women in Indonesia

Authors

  • Muhammad Aziz Aziz Institut Agama Islam Al-Hikmah Tuban
  • Abdul Aziz Harahap Universitas Islam NegeriSyekh Ali Hasan Ahmad Addary

DOI:

https://doi.org/10.53491/obhe.v1i01.986

Keywords:

minimum age, marriage, liberal feminism

Abstract

This normative legal study aims to identify changes in regulations regarding the minimum age of marriage from 16 years to 19 years for women in Indonesia in the perspective of liberal feminism. Various legal materials as primary data and scientific literature as secondary data were collected using documentation techniques. Meanwhile, data analysis uses reduction, presentation, and conclusion drawing. This study confirms that in the perspective of liberal feminism, the renewal of marriage law by equalising the age of men and women to 19 years in Indonesia is seen as reducing male domination over women because they marry at the same age (adulthood) which certainly has a positive impact on the treatment of each other. In fact, equality of age between men and women in marriage, namely 19 years, is appropriate to realise gender equality. The findings of the study imply theoretically, that the emergence of regulations on changing the minimum age of marriage for women in Indonesia is a concrete form of gender equality that is not based on legal and political equality, but on biological, sociological, and psychological considerations, so that these regulations should be appreciated and implemented.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alwana, Hanif Aidhil. “Aliran Pemikiran Ushul Fiqh Dan Pengaruhnya Terhadap Pendekatan Hukum Islam.” JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah) 19, no. 2 (2020): 147–62.

Arbain, Janu, Nur Azizah, dan Ika Novita Sari. “Pemikiran Gender Menurut Para Ahli: Telaah atas Pemikiran Amina Wadud Muhsin, Asghar Ali Engineer, dan Mansour Fakih.” Sawwa: Jurnal Studi Gender 11, no. 1 (2015): 75–94.

Arie Wibowo, Guntur, Chairuddin, Aulia Rahman, dan Riyadi. “Kesetaraan Gender: Sebuah Tinjauan Teori Feminisme.” JURNAL SEUNEUBOK LADA 9, no. 2. Diakses 23 April 2024. https://www.google.com/search?q=KESETARAAN+GENDER%3A+SEBUAH+TIJAUAN+TEORI+FEMINISME&rlz=1C1CHBD_idID1077ID1077&oq=KESETARAAN+GENDER%3A+SEBUAH+TIJAUAN+TEORI+FEMINISME&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBggAEEUYOdIBBzI1NWowajSoAgCwAgE&sourceid=chrome&ie=UTF-8.

Asrori, Ahmad. “Batas Usia Perkawinan Menurut Fukaha Dan Penerapannya Dalam Undang-Undang Perkawinan Di Dunia Muslim.” Al-’Adalah 12, no. 2 (2017): 807–26.

Badruddin, Badruddin, dan Aditya Prastian Supriyadi. “Dinamika hukum Islam Indonesia: reaktualisasi norma Islam dalam menalarkan hukum positif merespon sosio-kultural era kontemporer.” De Jure: Jurnal Hukum dan Syari’ah 14, no. 1 (2022): 38–57.

Busyro, Busyro. “Female Imam and Khatib: The progressive tradition of gender-responsive practices in Balingka, West Sumatera.” Journal of Indonesian Islam 11, no. 2 (2017): 531–50.

Busyro, M. Ag. Maqashid al-syariah: pengetahuan mendasar memahami maslahah. Prenada Media, 2019. https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=4KjJDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Maqashid+Al-Syari%60Ah+Pengetahuan+Mendasar+Memahami+Maslahah&ots=3rU4nm6sgC&sig=756Lfwb5ZS5HOgMxcSuLzmorpd0.

Damanik, Agustina. “Kesetaraan Gender Dalam Pandangan Islam.” Jurnal Al-Maqasid: Jurnal Ilmu Kesyariahan Dan Keperdataan 4, no. 1 (2018): 73–85.

Fadhilah, Nur, dan Khairiyati Rahmah. “Rekonstruksi Batas Usia Perkawinan Anak Dalam Hukum Nasional Indonesia.” De Jure: Jurnal Hukum dan Syar’iah 4, no. 1 (2012). http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/syariah/article/view/2151.

Fajri, Muhammad. “Interpretasi Perubahan Batas Minimal Usia Perkawinan Perspektif Maslahat.” Jurnal Al-Qadau: Peradilan dan Hukum Keluarga Islam 7, no. 1 (2020): 59–69.

Firdaussia, Ianatul. “Pandangan Masyarakat Terhadap Istri Berpendidikan Lebih Tinggi dari Suami Perspektif Gender.” Sakina: Journal of Family Studies 6, no. 2 (2022). http://urj.uin-malang.ac.id/index.php/jfs/article/view/1652.

Fuad, Ahmad Masfuful. “Menelaah Kembali Ketentuan Usia Minimal Kawin Di Indonesia Melalui Perspektif Hermeneutika.” Al-Maslahah Jurnal Ilmu Syariah 11, no. 2 (2015). http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=961680&val=14778&title=MENELAAH%20KEMBALI%20KETENTUAN%20USIA%20MINIMAL%20KAWIN%20%20DI%20INDONESIA%20MELALUI%20PERSPEKTIF%20HERMENEUTIKA.

Harahap, Abdul Aziz, Rahmad Fahriansyah Pasaribu, Laila Kalsum Hasibuan, dan Nasruddin Harahap. “IMPLEMENTASI HUKUM ADAT DALAM PEMAKSAAN PERNIKAHAN ANAK DI BAWAH UMUR PERSPEKTIF (UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 DAN KHI).” Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan 9, no. 2 (2023): 211–26.

Hidayati, Rahmi. “Pergumulan Undang-undang No 1 Tahun 1974 dan Undang-undang tentang Perlindungan Anak: Di Balik Dinamika Pengaturan Usia Perkawinan.” Wasatiyah: Jurnal Hukum 1, no. 1 (2020): 1–12.

Ikrom, Mohamad. “Syariat Islam dalam Perspektif Gender dan HAM.” Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum 18, no. 1 (2018): 16–30.

Jasmaniar, Jasmaniar, dan Muh Zulkifli Muhdar. “Batas Usia Kawin Dalam Kaitannya Dengan Permohonan Dispensasi Kawin Di Pengadilan Agama.” Indonesian Journal of Criminal Law 3, no. 1 (2021): 77–87.

Marwah, Adiva Nur Khotimah, Lailatul Isnaini. “Implementasi Solidaritas Sosial Bagi Pasangan Suami Istri: Suatu Bentuk Perwujudan Keharmonisan Keluarga.” Al-Aqwal : Jurnal Kajian Hukum Islam 2, no. 2(2023):114.

Maulid, Pijar. “Analisis feminisme liberal terhadap konsep pendidikan perempuan (studi komparatif antara pemikiran Dewi Sartika dan Rahmah El-Yunusiyyah).” Jurnal Riset Agama 2, no. 2 (2022): 305–34.

Maulida, Fadhilatul, dan Busyro Busyro. “Nafkah Iddah Akibat Talak Bain Dalam Perspektif Keadilan Gender (Analisis Terhadap Hukum Perkawinan Indonesia).” Al Hurriyah: Jurnal Hukum Islam 3, no. 2 (2018): 113–30.

Mulia, Musda. Islam & inspirasi kesetaraan gender. Yogyakarta: Kibar Press, 2007. https://cir.nii.ac.jp/crid/1130000796857549312.

Nurcholis, Moch. “Usia Nikah Perspektif Maqashid Perkawinan: Telaah Syarat Usia Minimum Perkawinan Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 22/PUU-XV/2017.” Tafáqquh: Jurnal Penelitian Dan Kajian Keislaman 8, no. 1 (2020): 1–18.

Nurhajati, Lestari, dan Damayanti Wardyaningrum. “Komunikasi Keluarga dalam Pengambilan Keputusan Perkawinan di Usia Remaja.” Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Pranata Sosial 1, no. 4 (2014): 236–48.

Rahmi, Nailur, dan Elimartati. “Alasan Meningkatnya Kasus Dispensasi Perkawinan Terhadap Hak Perempuan.” Agenda : Analisis Gender Dan Agama 3, no. 1 (2021). http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs /index.php/agenda.

RARA NUR FIYANA FATAH, HERMAWAN. “Dampak Perubahan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Terhadap Dispensasi Kawin (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kebumen Kelas IA).” PhD Thesis, UIN Prof. KH Saifuddin Zuhri, 2022. https://eprints.uinsaizu.ac.id/12498/1/revsi%20muna%20jaya.pdf.

Ratnasari, Dwi, Norma Yuni Kartika, dan Ellyn Normelani. “Indikator yang mempengaruhi pernikahan dini di Provinsi Kalimantan Selatan.” Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) 2, no. 1 (2021): 35–42.

Safira, Levana, Sonny Dewi Judiasih, dan Deviana Yuanitasari. “Perlindungan Hukum Terhadap Anak Yang Melakukan Perkawinan Bawah Umur Tanpa Dispensasi Kawin Dari Pengadilan.” ACTA DIURNAL Jurnal Ilmu Hukum Kenotariatan 4, no. 2 (2021): 210–25.

Suhada, Djilzaran Nurul. “Feminisme dalam Dinamika Perjuangan Gender di Indonesia.” Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development 3, no. 1 (2021): 15–27.

Downloads

Published

2024-05-13

How to Cite

Aziz, M. A., & Abdul Aziz Harahap. (2024). Paradigma Feminisme Liberal dalam Memahami Perubahan Batas Minimal Usia Perkawinan Perempuan di Indonesia: The Paradigm of Liberal Feminism in Understanding Changes in The Minimum Age of Marriage for Women in Indonesia. OBHE: Jurnal Pascasarjana IAIN Papua, 1(01), 42 - 53. https://doi.org/10.53491/obhe.v1i01.986