PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG SERTIFIKAT GANDA HAK MILIK ATAS TANAH DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.53491/hunila.v4i1.1875Keywords:
Legal Protection, Dual Certificate Disputes, Land Ownership RightsAbstract
Duplicate land certificates remain a significant issue as they frequently lead to land disputes that result in both material and immaterial losses for legitimate landowners. This study aims to examine the forms of legal protection available to owners affected by duplicate certificates. Using a normative legal research method, the study employs statutory and conceptual approaches supported by library research, and the findings are analyzed qualitatively. The results indicate that preventive legal protection involves several key measures, including Complete Systematic Land Registration (PTSL), land administration digitalization, strengthened internal supervision, capacity building for human resources, public education and socialization, and enhanced inter-agency coordination. In contrast, repressive legal protection focuses on dispute resolution through judicial processes, mediation, cancellation of duplicate certificates by the National Land Agency, compensation, and the enforcement of criminal sanctions when necessary. This research contributes theoretically to the discourse on legal protection within land administration, particularly in emphasizing the importance of the precautionary principle in certificate issuance. It also provides broader insights into how preventive and repressive legal mechanisms can effectively mitigate and resolve the ongoing challenges associated with duplicate land certificates.
Downloads
References
Buku
Hartanto, A. (2014). Hukum pertanahan. Laksbang Justitia Surabaya.
Hatta, M. (2014). Bab-bab tentang perolehan dan hapusnya hak atas tanah. Liberty.
Santoso, U. (2013). Hukum agraria. Kencana Prenadamedia Group.
Soedjono, & Abdurrahman. (2003). Prosedur pendaftaran tanah. PT Rineka Cipta.
Sutedi, A. (2014). Peralihan hak atas tanah dan pendaftarannya. Sinar Grafika.
Sutedi, A. (2012). Sertifikat hak atas tanah. Sinar Grafika.
Wibawanti, E. S., & Murjiyanto, R. (2013). Hak atas tanah dan peralihannya. Liberty.
Artikel Jurnal
Abrori, M. I., & Pratama, H. (2025). Analisis yuridis terhadap penggunaan teknologi Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). INNOVATIVE: Journal of Social Science Research, 5(4), 11608–11623. https://j-innovative.org/index.php/Innovative
Ahadirhohman, C. R. (2024). Penyelesaian sengketa tanah akibat sertifikat ganda ditinjau dari aspek hukum dan hak asasi manusia. http://repository.undaris.ac.id/id/eprint/1568/1/3.%20RINDA%20AHADIROHMAN.pdf
Anatami, D. (2017). Tanggung jawab siapa bila terjadi sertifikat ganda atas sebidang tanah. Jurnal Hukum Samudra Keadilan, 12(1). https://ejurnalunsam.id/index.php/jhsk/article/view/88/58
Anggita. (2024). Penyelesaian sengketa konflik kepemilikan tanah dengan pendekatan litigasi di Pengadilan Tata Usaha Negara. Indonesian Journal of Natural Resources and Environmental Law, 1(1). https://journal.fhukum.uniku.ac.id/savana/article/view/30/19
Anggraeni, D., Widjajaatmadja, D. A. R., & Koto, Z. (2023). Kepastian hukum penerbitan sertipikat ganda bagi pemegang hak milik atas tanah oleh kantor pertanahan. Jurnal …, 2(8). https://jmi.rivierapublishing.id/index.php/rp
Ayu, R., Dewi, R. M., & Susantio, C. (2024). Penggunaan sertifikat elektronik untuk meningkatkan efisiensi pendaftaran tanah dalam upaya pencegahan mafia tanah. Syntax Admiration, 5(9).
Kurnia, Y., & Wisnaeni, F. (2025). Upaya Badan Pertanahan Nasional dalam mencegah sertifikat ganda pada program PTSL. Notarius, 18(1). https://doi.org/10.14710/nts.v17i3.53742
Oktaviani, H. (2025). Tinjauan yuridis tanggung jawab hukum kantor pertanahan atas penerbitan sertifikat ganda yang diajukan oleh pejabat pembuat akta tanah (PPAT). Pustakawan 3 UNISSULA. https://repository.unissula.ac.id/id/eprint/40884
Rizki, K., Sundary, R. I., Sidik, J., Jamilah, L., Yunithawati, Y., Program, A., & Kenotariatan, S. M. (2020). Perlindungan hukum pemegang sertifikat hak milik atas tanah dengan terbitnya sertifikat ganda berdasarkan asas kepastian hukum. Aktualita, 3(1), 688–704.
Rosalinda, Y. S., & Nabila, M. F. (2025). Partisipasi masyarakat dalam proses pendaftaran tanah. Jurnal Ilmiah Research Student, 2(1), 104–115. https://doi.org/10.61722/jirs.v2i1.3624
Saputra, R. A., Silvana, S., & Marino, E. F. (2021). Penyelesaian sengketa sertifikat tanah ganda serta bentuk kepastian hukumnya. Jurnal Jentera, 4(2). https://jurnal.jentera.ac.id/index.php/jentera/article/view/40
Salim, A. (2019). Penyelesaian sengketa hukum terhadap pemegang sertifikat hak milik dengan adanya penerbitan sertifikat ganda.
Sasmito, A. B., Romlan, & Husain, M. A. (2025). Tinjauan yuridis perlindungan hukum terhadap pemilik hak atas tanah dalam sertifikat ganda. Justicia Journal, 14(2), 288. Fakultas Hukum, Universitas Darul ’Ulum.
Sulistyorini, D., & Khoirul Huda, M. (n.d.). Perlindungan hukum rumah sakit yang belum memenuhi kelas rawat inap standar JKN. http://yustisia.unmermadiun.ac.id/index.php/yustisia
Peraturan Perundang-Undangan
Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah97pp024. (n.d.).
Berita Negara Republik Indonesia. (n.d.). Www.Peraturan.Go.Id
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Menteri Agraria Dan Tata Ruang. (n.d.)
Undang-Undang No 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Presiden Republik Indonesia. (n.d.).
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. (n.d.).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 satriani Satriani, Besse Sari Angraeni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
